MY INTEREST EVOLUTION TOWARD KPOP

by - December 07, 2017


Satu hal yang menarik di era sekarang ini. Internet. Yup, internet totally opens every potential things to be known publicly by the world. Salah satunya, tren Kpop yang terus menerus mendunia. Dari tahun ke tahun, Kpop terbukti nggak pernah gagal mempertahankan eksistensinya di dunia musik Asia dan internasional secara profesional. Kuncinya: dengan sentuhan gaya bermusik barat, Kpop tetap konsisten dengan ciri khas tersendiri (dancing, rapping and singing at the same time) yang menjadikan karakter bermusiknya berpredikat original dan unik. Dan itulah yang membuatku akhirnya turut mendengar beberapa lagu Kpop dan memasukkannya ke dalam playlist-ku.


Entah bermula sejak kapan, tapi aku ingat betul kalau SHINee menjadi boyband Kpop pertama yang membawaku mengenal dan masuk ke dalam dunia musik Kpop. Saat itu, SHINee tengah mempromosikan album Lucifer (2010) dan kupikir, how could this kind of music give me some adrenaline and spirit? Yup, berbeda dari musik western yang selama ini kudengar, musik Kpop yang disajikan secara eksklusif oleh SHINee menyajikan satu paket khusus yang dikemas dalam passion yang terpapar. Kalau dijabarkan, aku merasa seperti dibawa menaiki roller coaster saat mendengar lagu-lagunya. You ride it, and you heart keeps beating. Meski begitu, itu nggak menjadikan pengalaman tersebut menyeramkan. Visualisasi yang sempurna serta performa yang optimal dalam video klip menciptakan pemandangan terbaik yang bisa kita lihat saat "menaiki roller coaster" tersebut.

Tentu, bagiku secara personal, itu menjadi kejutan yang tak terduga. Bagaimana tidak! Teman-temanku tahu betul kalau selama ini, aku memuja MCR dan Taylor Swift, yang memiliki haluan musik yang sangat berbeda dari Kpop, termasuk SHINee. But see, bahkan dua nama musisi western yang kusebut nyatanya juga kontras dengan aliran musik mereka masing-masing. Jadi, siapapun seharusnya bisa menebak kalau telingaku memang terbuka dengan jenis musik apapun yang intinya, memberi kesan spesial bagiku secara pribadi.

Nah, biasanya, aku menyukai lagu karena nada-nadanya yang easy-listening, seperti kebanyakan orang. Tapi, aku akan sangat jatuh cinta pada musik tertentu jika ada sesuatu yang berbeda, khususnya pada penyampaian sebuah pesan dalam lirik yang tepat dan sesuai dengan apa yang kualami. For me, it is a very important part of music. Karena pikirku, musik terbaik pilihanku bukan hanya didasarkan pada nada-nada yang membuatku menikmatinya, tapi juga lirik yang bisa mewakili kata-kata yang semula tak terdeskripsikan menjadi sangat terjabarkan sehingga membuatku otomatis berkata "This is what I mean" or even getting some motivations while listening to the music. Yup, itulah yang paling aku butuhkan dari sebuah musik.

Dan karena itulah, jujur, ada jenjang waktu dalam peralihan masa remaja ke dewasa, di mana aku sempat kehilangan special attachment dengan Kpop. Karena perbedaan bahasa yang tak kumengerti, aku berakhir dengan hanya menikmati nada-nadanya yang seru dan visual yang beyond amazing. Alhasil, jika berbicara tentang musik itu sendiri, aku nggak mendapatkan kesan spesial yang bisa membuatku mendengarnya berkali-kali, seperti saat aku mendengar lagu western songs. Meski begitu, aku pastikan, SHINee really produces good music that makes me happy and excited while listening to their songs. What a great feeling! Mungkin, saat itu, aku masih terlalu kecil untuk pusing-pusing mencari English translation untuk memahami setiap lagu-lagunya. Jadi, aku berakhir dengan perasaan tersebut.

Sampai akhirnya, 2016 menjadi awal di mana aku merasakan hal tersebut kembali atau dengan kata lain, that special attachment finally came to the edge of the sea, girls! Tepatnya saat aku mendengar lagu Big Bang berjudul Loser. Satu judul berbahasa Inggris ini langsung berhasil membuatku berspekulasi mengenai topik pembicaraan yang pastilah berbicara tentang mental health issue yang siapapun pasti pernah merasakannya. Otomatis, itu langsung memicu rasa penasaranku untuk mendengarnya sambil mencari terjemahan Bahasa Inggris untuk liriknya agar aku bisa mengerti. Dari situlah, aku terperangkap dalam kesan spesial yang tak bisa kutepis pada album MADE (2016). Not only the tune is catchy but also the lyrics. I can say, Bigbang is pretty awesome. Mungkin, seperti kata G Dragon dalam sebuah wawancara, "Jika musiknya berkualitas, semua orang akan menyukainya."

Dan sungguh, terbukti, bukan? Musik Bigbang membawaku kembali terperangkap ke dalam Kpop dan kurasa, aku nggak akan bisa keluar lagi. Aku pun mulai melakukannya pada lagu-lagu SHINee yang membuatku berpikir, kenapa aku tidak mencoba memahami lirik lagu-lagunya sejak dulu? Pasalnya, ini membuatku mengerti kalau lagu-lagu Kpop tidak semua mengenai love and simply entertainig and doing Pop. Ada lagu-lagu yang membicarakan permasalahan lain yang patut dibicarakan. Dan ini yang kucari dari musik hingga akhirnya aku mendengar BTS.

Berawal dari rasa penasaranku saat BTS berhasil keluar sebagai pemenang Top Social Artist di Billboard Music Awards 2017. Aku memutuskan untuk mendengar album Wings (2016) karya BTS, di mana lagu Sweat, Blood, and Tears menjadi lagu utama yang sukses mengangkat mereka sebagai pemenang di ajang penghargaan bergengsi di Amerika Serikat tersebut. Dan saat aku mendengar seluruh lagu-lagu di album itu, sambil membaca terjemahan bahasa inggris untuk liriknya, I am immediately hooked with their music. I love everything: the tunes, the whole concept, and most importantly the lyrics about social issues written so beautiful, deep, honest, meaningful and inspiring. Terlebih lagi, mereka nyatanya yang menulis dan memproduseri semua lagu secara independen sebagai musisi berbakat.  This fact really gives the hit in my feeling, seperti yang aku rasakan terhadap musik Taylor Swift, seolah-olah lagu ini menjelma menjadi kata-kata yang bersifat comforting, saying, "I know the feeling. I stand for you."

Aku percaya itulah musik yang kita butuhkan, termasuk dari Kpop yang semakin mendunia karena kualitasnya tidak terelakkan lagi. But the question is, where do I stand for? Am I a Shawol, VIP or ARMY? I am just a music lover and I appreciate them so much. They got pretty good music and I wish they will go higher with their most inspiring music. But let me think, to whom I do my fangirling stuff? I will write it later, so stay tune ;)

Foto: www.soompi.com, www.allkpop.com


You May Also Like

0 comments